PROPOSAL
PENELITIAN
LARUTAN ASAM BASA
DENGAN
KERTAS LAKMUS
Dibuat
untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen
Pembimbing: Drs. Moh. Suhud, M.Pd.
Disusun
Oleh:
Riska
Nur’Akhidah Sari
PROGRAM
STUDI BIMBINGAN
KONSELING
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NAHDLATUL ULAMA CIREBON
2012
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah
puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
Inayah-Nya saya dapat menyelesaikan proposal penelitian dengan baik dan lancar.
Saya
juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Drs. Moh.
Suhud, M.Pd. selaku dosen mata kuliah bahasa Indonesia yang telah membimbing
saya dan semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan proposal
penelitian ini, baik itu secara material ataupun spiritual, karena tanpa
bantuan pihak yang telah membantu dalam pembuatan proposal penelitian ini maka
proposal penelitian tidak akan selesai dengan baik.
Dalam penyusunan proposal penelitian
ini saya merasa masih banyak kekurangan baik pada teknik penulisan maupun
materi. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik & saran dari pembaca yang
bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir
kata, semoga proposal penelitian ini dapat bermanfaat dan berguna bagi pembaca
dan generasi penerus bangsa Indonesia.
Cirebon, Februari 2012
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................
iii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
C. Perumusan Masalah ........................................................................... 2
D. Tujuan Penelitian ............................................................................... 2
E. Manfaat Penelitian ............................................................................. 2
BAB
II TINJAUN PUSTAKA
A. Asam dan Basa ................................................................................. 3
B. Membedakan asam dan basa ............................................................. 4
C. Mengidentifikasi Asam dan Basa ..................................................... 5
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................... 6
B. Alat dan Bahan ................................................................................. 6
C. Prosedur Kerja ................................................................................... 6
D. Hasil Pengamatan .............................................................................. 7
BAB IV KESIMPULAN .................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 9
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Kimia
asam basa berperan penting dalam banyak proses yang terjadi dalam tubuh kita.
Sari jeruk dan vitamin C sangat dibutuhkan oleh sel-sel tubuh kita karena dalam
sari jeruk terdapat asam sitrat dan dalam vitamin C terdapat asam askorbat. Di
lambung kita terdapat getah yang dikenal sebagai asam lambung yang mengandung
asam klorida yang berguna untuk menghancurkan makanan dalam proses pencernaan. Contoh
asam dan basa dalam kehidupan sehari-hari, antara lain ammonia sebagai
desinfektan, alumunium hidroksida, dan magnesium hidroksida untuk obat nyeri
lambung, Jus lemon, cuka, dan beberapa produk sabun yang mengandung belerang.
Asam (HA) merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air
akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Asam adalah suatu zat yang dapat
memberi proton
(ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), Contoh asam adalah asam asetat
(ditemukan dalam cuka)
dan asam sulfat
(digunakan dalam baterai atau aki mobil). Asam umumnya berasa masam, tapi cairan asam pekat
sangat berbahaya dapat merusak kulit dan hati-hati mata, jika terpercik asam
pekat bisa berakibat kebutaan. Jika kena asam pekat harus langsung dicuci
dengan air mengalir sampai benar-benar bersih.
Basa
memiliki rasa pahit. Dalam keadaan murni pada umumnya basa berupa Kristal
padat. Basa dapat dijumpai pada produk rumah tangga, seprti sabun, deodorand,
pembersih lantai, pasta gigi, dan lai-lain. Basa yang digunakan secara luas
adalah kalsium hidroksida (Ca(OH)2) yang umumnya disebut sebagai
soda kaustik, yaitu suatu basa yang berupa tepung Kristal putih yang mudah
larut dalam air. Sedangkan basa yang paling banyak digunakan adalah amoniak.
Amoniak merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau yang sangat menggangu
pernapasan. Amoniak biasanya digunakan sebagai pupuk, bahan pembuatan rayon,
nilon dan asam nitrat.
B.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan
diatas, maka terdapat beberapa masalah yang perlu dirumuskan, yaitu:
1. Bagaimana
cara membedakan basa dengan asam?
2. Apakah
cairan detergen, jus jeruk, minuman bersoda, cairan pembersih lantai, dan
larutan kunyit mempunyai sifat asam ataukah sifat basa?
C. Tujuan
Penelitian
Untuk mengetahui dan mengidentifikasi larutan asam
basa yang terkandung dalam cairan detergen, jus jeruk, minuman bersoda, cairan
pembersih lantai, dan larutan kunyit.
D. Manfaat
Peneletian
Dari hasil penelitian
ini diharapkan dapat:
1. Membawa
wawasan berfikir mengenai larutan asam dan basa.
2. Mengembangkan
ilmu pengetahuan khususnya pada bidang kimia lingkungan.
3. Menambah
wawasan dan referensi bagi pembaca untuk mengetahui jenis larutan asam atau
laruta basa yang terkandung dalam cairan detergen, jus jeruk, minuman bersoda, cairan
pembersih lantai, dan larutan kunyit.
4. Bermanfaat
bagi diri sendiri, masyarakat dan instansi terkait.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Asam dan Basa
Menurut
Arrhenius pada tahun 1903, asam adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan
ion hidrogen (atau ion hidronium, H3O+) sehingga dapat
meningkatkan konsentrasi ion hidronium (H3O+).
basa
adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida sehingga dapat
meningkatkan konsentrasi ion hidroksida.
Reaksi keseluruhannya :
Secara umum :
Konsep
asam basa Arrhenius terbatas hanya pada larutan air, sehingga tidak dapat
diterapkan pada larutan non-air, fasa gas dan fasa padatan dimana tidak ada H+
dan OH-.
Asam
memiliki rasa masam. Rasa masam yang kita kenal sering dijumpai pada jenis
makanan seperti jeruk, jus lemon, tomat, cuka, minuman ringan, dan beberapa
produk seperti sabun yang mengandung belerang, serta air accu. Beberapa asem
bereaksi sangat kuat terhadap logam, marmer, dan berbagai bahan lain. Karena
logam besi dapat bereaksi cepat dengan asam klorida (HCl) membentuk besi (II)
klorida (FeCl2) dan garis hydrogen (H2). Sifat inilah
yang menjelaskan mengapa asam bersifat korosit terhadap sebagian besar logam.
Basa
memiliki rasa pahit. Dalam keadaan murni pada umumnya basa berupa Kristal
padat. Basa dapat kita jumpai pada beberapaproduk rumah tangga, seperti
deodorant, sabun, dan lain-lain. Basa yang digunakan secara luas yaitu soda
kaustik, suatu basa yang berupa tepung Kristal putih yang mudah larut dalam
air. Sedangkan yang paling banyak digunakan adalah amoniak. Amoniak merupakan
gas tidak berwarna dengan bau yang sangat menyengat sehingga sangat menggganggu
pernafasan dan paru-paru jika terhirup. Amoniak biasanya digunakan sebagai
pupuk dan bahan pembuatan rayon, nilon, dan asam nitrat.
B. Membedakan
Asam dan Basa
Asam mempunyai rasa masam. Rasa masam
yang kita kenal misalnya pada beberapa jenis makanan seperti jeruk, jus lemon,
tomat, cuka, minuman ringan (soft drink) dan beberapa produk seperti sabun yang
mengandung belerang dan air accu (Gambar 13). Sebaliknya, basamempunyai rasa
pahit. Tetapi, rasa sebaiknya jangan digunakan untukmenguji adanya asam dan
basa, karena beberapa asam dan basa dapat mengakibatkan luka bakar dan merusak
jaringan.
Seperti
halnya rasa, sentuhan bukan merupakan cara yang aman untuk menguji basa,
meskipun Anda telah terbiasa dengan sentuhan sabun saat mandi atau mencuci.
Basa (seperti sabun) bersifat alkali, bereaksi dengan protein di dalam kulit
sehingga sel-sel kulit akan mengalami pergantian. Reaksi ini merupakan bagian
dari rasa licin yang diberikan oleh sabun, yang sama halnya dengan proses
pembersihan dari produk pembersih saluran.
C. Mengidentifikasi
Asam dan Basa
Untuk
mengidentifikasi larutan asam, basa kita dapat mengujinya dengan menggunakan
lakmus biru dan merah.
Kertas
lakmus adalah kertas yang diberi suatu senyawa kimia sehingga akan menunjukkan
warna yang berbeda setelah dimasukkan pada larutan asam maupun basa. Warna
kertas lakmus akan berubah sesuai dengan larutannya.
Perubahan
warna yang mampu dihasilkan oleh kertas lakmus sebenarnya disebabkan karena
adanya orchein (ekstrak lichenes) yang berwarna biru di dalam kertas lakmus.
Lakmus
biru dibuat dengan menambahkan ektrak lamus yang berwarna biru ke dalam kertas
putih. Kertas akan menyerap ekstrak lakmus yang selanjutnya dikeringkan dalam
udara terbuka, sehingga dihasilkan kertas lakmus biru. Kertas lakmus biru pada
larutan yang bersifat basa akan tetap biru, karena orchein merupakan anion,
sehingga tidak akan bereaksi dengan anion (OH-).
Kertas
lakmus merah dibuat dengan proses yang sama dengan pembuatan kertas lakmus
biru, tetapi ditambahkan sedikit asam sulfat atau asam klorida agar warnanya
menjadi merah. Sehingga mekanisme reaksi orchein pada suasana asam akan kembali
terjadi. Apabila ketas lakmus merah dimasukkan ke dalam larutan yang bersifat
asam, warnanya akan tetap merah karena lakmus merah memang merupakan orchein
dalam suasana asam. Sedangkan, apabila kertas lakmus merah ditambahkan larutan
yang bersifat basa, maka orchein yang berwarna biru akan kembali terbentuk.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu
dan Tempat Penelitian
Penelitian
ini kami lakukan pada hari Selasa, 15 April 2009 di ruang kelas SMK Negeri 1
Lemahabang, yaitu tepatnya di Lemahabang, Cirebon.
B. Alat
dan Bahan
1. Pisau
2. Gelas
kimia 100 ml 5 buah
3. Kertas
lakmus merah
4. Kertas
lakmus biru
5. Cairan
detergen
6. Jus
jeruk
7. Minuman
bersoda
8. Cairan
pembersih lantai
9. Larutan
kunyit
C. Prosedur
Kerja
1. Masukan
masing-masing larutan ke dalam gelas kimia yang berbeda dengan volume
setengahnya
2. Beri
label untuk setiap gelas yang berisi larutan
3. Masukan kertas lakmus
merah dan biru ke setiap larutan untuk asam basanya
4. Catat
hasil pengamatan pada table yang telah ditentukan
D. Hasil
Pengamatan
No.
|
Larutan
|
Perubahan
pada kertas lakmus
|
|
Merah
|
Biru
|
||
1
|
Cairan detergen
|
Biru
|
Biru
|
2
|
Jus jeruk
|
Merah
|
Merah
|
3
|
Minuman bersoda
|
Merah
|
Merah
|
4
|
Cairan pembersih
lantai
|
Biru
|
Biru
|
5
|
Larutan kunyit
|
Merah
|
Merah
|
Jadi,
apabila kedua lakmus (biru dan merah) berubah warna menjadi merah, maka larutan
itu bersifat asam. Bila kedua lakmus (biru dan merah) berubah warna
menjadi biru, berarti larutan tersebut bersifat basa.
BAB
III
KESIMPULAN
1.
Asam mempunyai rasa masam. Seperti yang
terkandung dalam jeruk, cuka, jus lemon, dan lain-lainnya. Asam di buktikan dengan
rasa. Sedangkan basa yang memiliki rasa
pahit, seperti yang terkandung dalam sabun dapat dibuktikan dengan sentuhan.
Meskipun kita telah terbiasa dengan sentuhan sabun saat mandi atau mencuci.
Basa bersifat alkali, sehingga jika bereaksi dengan protein di dalam kulit,
sel-sel kulit akan mengalami pergantian.
2. Setelah
melakukan penelitian dengan menggunakan kertas lakmus merah da kertas lakmus
biru di dapatkan hasil seperti yang tertera pada tablel hasil penlitian berikut
No.
|
Larutan
|
Perubahan
pada kertas lakmus
|
|
Merah
|
Biru
|
||
1
|
Cairan detergen
|
Biru
|
Biru
|
2
|
Jus jeruk
|
Merah
|
Merah
|
3
|
Minuman bersoda
|
Merah
|
Merah
|
4
|
Cairan pembersih
lantai
|
Biru
|
Biru
|
5
|
Larutan kunyit
|
Merah
|
Merah
|
Jadi dapat disimpulkan, apabila kedua lakmus (biru
dan merah) berubah warna menjadi merah, maka larutan itu bersifat asam. Sedangkan bila kedua lakmus (biru dan merah)
berubah warna menjadi biru, berarti larutan tersebut bersifat basa
DAFTAR
PUSTAKA
Muslim, F. dan Suhendar,
C. 2008. Kimia untuk SMK Kelompok Teknologi dan Kesehatan. Bandung: Grafindo
Media Pratama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar