Kamis, 29 Maret 2012

Proses Sosial Budaya dalam Pendidikan


PROSES SOSIAL BUDAYA DALAM PENDIDIKAN

Secara sosiologi pendidikan adalah sebuah warisan budaya dari generasi ke generasi agar identitas masyarakat yang ada tetap tepelihara. Sedangkan dalam Dictionary of  Education dijelaskan bahwa pendidikan merupakan proses sosial yaitu dimana seseorang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang datang dari sekolah) sehingga dia dapat memperoleh atau menjalani perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individu yang optimum. Proses sosial merupakan timbal balik antara berbagai kehidupan bersama, misalnya pengaruh antara sosial dengan politik, politik dengan ekonomi, ekonomi dengan hukum, dst.
Umar Tirtarahardja dan La Sula (1995) mengemukakan bahwa salah satu fungsi pendidikan adalah sebagai proses transpormasi budaya yang berarti pendidikan berfungsi untuk mewariskan budaya dari generasi ke generasi berikutnya. Fungsi ini juga berkenaan dengan bagaimana pendidikan mengubah nila-nilai tertentu atau mengembangkan nilai-nilai baru yang dipandang sesuai dengan perkembangan masyarakat. Dengan demikian, pendidikan tidak dapat dan tidak boleh dipisahkan dari kebudayaan. Karena proses pendidikan adalah proses kebudayaan dan proses kebudayaan adalah proses pendidikan
Oleh karena itu, pendidikan disebut juga sebagai proses sosial budaya yang mewariskan nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh suatu kelompok masyarakat. Hasil budaya yang berupa tulisan dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Karena dalam masyarakat berbudaya, sumber belajar selain tatap muka dalam pergaulan juga lewat tulisan, lembaga- lembaga pendidikan yang diusahakan secara formal. Proses belajar dapat terjadi dimana saja sepanjang hayat. Sekolah merupakan salah satu tempat terjadinya proses belajar juga proses pembudayaan dan sosial. Sehingga pendidikan sering disebut sebagai proses sosial budaya. Proses pembudayaan di sekolah bertujuan untuk pencapaian akademik siswa, membudayakan sikap, pengetahuan, keterampilan dan tradisi yang ada dalam suatu komunitas budaya, serta untuk mengembangkan budaya dalam suatu komunitas melalui pencapaian akademik masing-masing siswa dan siswi yang ada sebagai pribadi dalam kesatuan sistem sosial budaya. Dan melalui sistem persekolahan setiap anak dikenalkan sejak dini mengenai pentingnya membangun tatanan hidup bermasyarakat, yang di dalamnya terdapat berbagai macam proses sosial. Selain itu dalam sistem persekolahan dapat merangsang tumbuhnya kesadaran sosial di kalangan anak didik, bahwa mereka adalah bagian warga negara dengan latar belakang sosial budaya yang berlainan. Sehingga dapat dikatakan, sistem persekolahan adalah salah satu pilar penting yang menjadi tiang penyangga proses sosial budaya.
Menurut Imran Manan, phD, (1989) enkulturasi dalam arti luas yaitu pendidikan. Pendidikan  yang berarti  proses umum dimana seorang anak tumbuh dalam cara hidup dari masyarakatnya. Oleh karena itu, enkulturasi sebagai proses pembudayaan dalam masyarakat tidak hanya terjadi secara formal seperti dalam sekolah. Tetapi juga dapat terjadi secara informal seperti dalam keluarga, komunitas budaya suatu suku, atau komunitas budaya suatu wilayah. Proses pembudayaan enkulturasi seperti tata krama, adat istiadat, keterampilan suatu suku atau keluarga biasanya diturunkan kepada generasi berikutnya atau orang yang dianggap senior terhadap orang yang dianggap lebih muda.

1 komentar:

  1. Materi yang diangkat sangat baik.jika sumbernya dari buku, akan lebih membantu jika disertakan sumber buku yang digunakan.

    BalasHapus