PROSES
SOSIAL BUDAYA DALAM PENDIDIKAN
Secara sosiologi
pendidikan adalah sebuah warisan budaya dari generasi ke generasi agar
identitas masyarakat yang ada tetap tepelihara. Sedangkan dalam Dictionary of Education dijelaskan bahwa pendidikan
merupakan proses sosial yaitu dimana seseorang dihadapkan pada pengaruh
lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang datang dari sekolah)
sehingga dia dapat memperoleh atau menjalani perkembangan kemampuan sosial dan
kemampuan individu yang optimum. Proses sosial merupakan timbal balik antara
berbagai kehidupan bersama, misalnya pengaruh antara sosial dengan politik,
politik dengan ekonomi, ekonomi dengan hukum, dst.
Umar Tirtarahardja dan
La Sula (1995) mengemukakan bahwa salah satu fungsi pendidikan adalah sebagai
proses transpormasi budaya yang berarti pendidikan berfungsi untuk mewariskan
budaya dari generasi ke generasi berikutnya. Fungsi ini juga berkenaan dengan
bagaimana pendidikan mengubah nila-nilai tertentu atau mengembangkan
nilai-nilai baru yang dipandang sesuai dengan perkembangan masyarakat. Dengan
demikian, pendidikan tidak dapat dan tidak boleh dipisahkan dari kebudayaan.
Karena proses pendidikan adalah proses kebudayaan dan proses kebudayaan adalah proses
pendidikan
Oleh karena itu,
pendidikan disebut juga sebagai proses sosial budaya yang mewariskan nilai-nilai
budaya yang dimiliki oleh suatu kelompok masyarakat. Hasil budaya yang berupa
tulisan dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Karena dalam masyarakat
berbudaya, sumber belajar selain tatap muka dalam pergaulan juga lewat tulisan,
lembaga- lembaga pendidikan yang diusahakan secara formal. Proses belajar dapat
terjadi dimana saja sepanjang hayat. Sekolah merupakan salah satu tempat
terjadinya proses belajar juga proses pembudayaan dan sosial. Sehingga
pendidikan sering disebut sebagai proses sosial budaya. Proses pembudayaan di
sekolah bertujuan untuk pencapaian akademik siswa, membudayakan sikap,
pengetahuan, keterampilan dan tradisi yang ada dalam suatu komunitas budaya,
serta untuk mengembangkan budaya dalam suatu komunitas melalui pencapaian
akademik masing-masing siswa dan siswi yang ada sebagai pribadi dalam kesatuan
sistem sosial budaya. Dan melalui sistem persekolahan setiap anak dikenalkan
sejak dini mengenai pentingnya membangun tatanan hidup bermasyarakat, yang di
dalamnya terdapat berbagai macam proses sosial. Selain itu dalam sistem
persekolahan dapat merangsang tumbuhnya kesadaran sosial di kalangan anak
didik, bahwa mereka adalah bagian warga negara dengan latar belakang sosial
budaya yang berlainan. Sehingga dapat dikatakan, sistem persekolahan adalah
salah satu pilar penting yang menjadi tiang penyangga proses sosial budaya.
Menurut Imran Manan,
phD, (1989) enkulturasi dalam arti luas yaitu pendidikan. Pendidikan yang berarti proses umum dimana seorang anak tumbuh dalam
cara hidup dari masyarakatnya. Oleh karena itu, enkulturasi sebagai proses
pembudayaan dalam masyarakat tidak hanya terjadi secara formal seperti dalam
sekolah. Tetapi juga dapat terjadi secara informal seperti dalam keluarga,
komunitas budaya suatu suku, atau komunitas budaya suatu wilayah. Proses
pembudayaan enkulturasi seperti tata krama, adat istiadat, keterampilan suatu
suku atau keluarga biasanya diturunkan kepada generasi berikutnya atau orang
yang dianggap senior terhadap orang yang dianggap lebih muda.
Materi yang diangkat sangat baik.jika sumbernya dari buku, akan lebih membantu jika disertakan sumber buku yang digunakan.
BalasHapus